Berat Tapi Mengalir Saja
Hmm, jadi seorang pembimbing adalah sesuatu yang tak pernah terfikir olehku.
Jujur, ini berat. Ya karena jadi pembimbing artinya kita mengurus anak-anak di LKSA. Hei, mengurus diri sendiri saja masih susah. Apalagi mengurus orang lain.
Tapi ya begitu, salah satu sikap diriku yang kubenci adalah menerima tantangan. Iya, karena tau aku tidak bisa. Aku mengiyakan saja ketika diminta jadi pembimbing oleh atasan. Rasanya seperti tersihir hahaha. Seperti "Mari kita coba cit!"
Tapi ya begitulah. Meski berat aku melalui proses yang dari nol. Ternyata kuncinya adalah menerima. Iya. Menerima.
Setelah bingung sendiri, aku akhirnya menemukan jawaban bahwa aku harus menerima ini. Jika tidak bisa jadi contoh yang baik. Setidaknya kita belajar bersama untuk jadi lebih baik. Pemikiran ini lantas membawa perubahan padaku.
Jujur, serasa gaada beban kalo berfikir bahwa aku juga akan belajar jadi lebih baik. Bersama-sama, dengan caraku sendiri. Belajar dari pengalaman pembimbing sebelum-sebelumnya dan menemukan pola pembimbinganku sendiri. (Ceilaahh)
Ya begitulah proses hingga akhirnya aku menemukan jalan ini. Penerimaan menjadi jawaban atas kebingunganku. Setelah menulis ini aku menyadari bahwa memang berat hingga berada di titik sekarang. Tapi aku bersyukur karena mampu dan mau melewati masa-masa berproses itu. Ya memang berat, tapi mengalir saja.