POV : Sulung




Hai.. 

Aku adalah anak pertama dari empat bersaudara, semua saudaraku perempuan. Saat aku menulis ini, adikku yang kedua sedang bekerja di sebuah sekolah SMK, adikku yang ketiga sedang mondok dan sedang sesi pengabdian di Jakarta. Adikku yang keempat sedang mondok juga SMP di Malang. Aku? Aku sedang memikirkan apa karirku selanjutnya karena kontrak di kampus sudah habis. Dan LKSA Robbani, seperti biasanya.

Aku adalah anak sulung. Bekerja di 2 tempat dan bermimpi bisa S2. Aku baik-baik saja dengan itu. Aku menyadari bahwa aku semakin dewasa. Aku merasa terbebani dengan standar usia di Indonesia. Ketika di usiaku ini banyak teman yang sudah menikah, memiliki anak, atau sedang bagusnya karir. Apa begini juga ya, orang lain melihatku? Hahaha. Ini bahaya, aku mulai membandingkan diriku dengan orang lain lagi 🙂. 

Aku juga sadar diri, apabila aku memang tidak pacaran dan jujur aku tidak masalah dengan itu. Aku malah merasa aku bisa fokus dengan mimpi dan karirku. Aku bingung dengan perasaan ini. Aku meyakini ini adalah bentuk kasih sayang Allah padaku. 

Maka dengan menulis ini, aku ingin mengingatkan diriku bahwa aku sudah melakukan yang terbaik, memberikan yang terbaik pada bapak dan ibuk, pada adik-adik juga. Maka tidak apa-apa jika tidak sesuai dengan standar lingkungan. Tidak apa bila adik menikah dulu, tidak apa jika berkarir dulu, tidak apa jika tidak sama dengan teman-teman seusiaku. Tidak apa, tidak ada yang boleh memaksaku melakukan sesuatu yang tidak aku sukai tentang hidupku. Hidupku lebih berarti dibanding standar-standar itu. Justru itu membatasiku. Membuatku overthinking dan lupa untuk bersyukur. 

Meski Ramadhan sudah berakhir bismillah akan ngebuttt doa dan usahanya lagi. Memang benar, kadang kita jadi takut-takut sendiri terhadap apa yang seharusnya menjadi tugas Allah. Tugasku hanya ikhtiar. Apabila aku ingin jodoh dosen, seharusnya aku menjadi dosen juga agar mendapatkan jodoh yang seimbang hahahaha. Baik. Bismilah, aku tidak akan mempedulikan pikiran-pikiran negatif itu. Ini hidupku, dan pilihanku. 

Semoga Allah permudah langkahku mewujudkan mimpiku, menguatkan hatiku, membimbingku ke jalan yang sesuai dengan rencana-Nya. Karena kepada-Nyalah semua urusan dan doaku bermuara

Semangat cit! Pasti bisa! 



#latepost