Kita Tutup, Kita Mulai
Siang itu, kami ada kegiatan penutupan panitia Ciastech 2024. Iya, ini adalah kepanitiaan pertama aku setelah menjadi pegawai kontrak di Universitas Widyagama Malang. Aku senang, bisa banyak belajar bersama orang-orang baru ini. Hidup ini selalu memiliki awal dan akhir. Bahkan diri kita pun juga memiliki awal dan akhir. Dari kepanitiaan ini aku belajar, bagaiamana beratnya tanggung jawab ketua Meski sebenarnya aku sudah merasakannya di asrama. Aku hanya merasa mendapat sudut pandang baru. Melihat bagaimana setiap orang berkomunikasi satu sama lain. Mengambil tanggung jawab dan perannya masing-masing. Meski di dalamnya ada saja namanya masalah. Tapi ya memang itu sepaket sih hahaha. Gaada yang gaada masalah kan di dunia ini. Cara orang-orang menanggapi perbedaan juga menjadikan aku belajar. Mereka, kita dan diri sendiri ini punya kelemahan. Semakin paham seseorang, harusnya semakin besar pula pengertiannya. Secara keseluruhan aku belajar berbaur dan berkomunikasi dengan orang baru. Menganalisis banyak hal yang hanya ada di otakku hahahaha. Aku senang. Kita tutup kepanitiaan ini. See you!
Setelah pulang dari acara penutupan panitia itu, aku bergegas ke RSSA. Tempat ibuku dirawat. Setelah divonis kanker. Rencananya kami akan meminta CT-Scan agar bisa tau, kanker yang diidap ibuk sudah stadium berapa. Sejak ibuk sakit, semua memang berubah. Akupun benar-benar diliputi rasa khawatir dan takut. Terus berharap agar kondisi ibuk membaik, sehat dan bersama kita lagi seneng-seneng. Ibuk, adalah sumber kekuatanku. Melihat ibuk sakit, aku juga merasa lemah, aku yakin adik-adik merasakan hal yang sama. Tetapi di momen-momen ini, aku bertekad untuk menemani ibuk terus. Semoga Allah mudahkan dan sembuhkan ibuk.