Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2023

April Mood ?

Gambar
 Hai.. Aku sadar bahwa aku telah melewatkan banyak momen di bulan April ini. Tapi yaa begitulah aku tidak ingin melewatkannya sedikit pun. Aku akan ceritakan melalui gambar-gambar yang aku ambil di bulann ini. April yang menyenangkan,  meski aku tidak tau apakah ini akan berakhir dengan menyenangkan juga. Karena rasanya akkhir-akhir ini banyak yang membuatku tidak nyaman. Aku hanya tidak yakin bisa menceritakannya disini. Tapi jangan hiraukan itu mari kiita mulai dengan foto pertama : iya, kue ini adalah hadiah milad aku dari Arum. Lucu ya, katanya gambarnya sesuai banget sama aku. Emang boleh ya semirip itu? Wkwk  Ini adalah momen waktu kita pindahin maggot, hadeh buanyak banget. Sampe capek dan gatau lagi deh  pilih pilih baju lebaran dulu hehe ya si cumil ini, gatau kok gemes aja waktu anterin adik-adik buat ikut kegiatan ramadhan bareng YDSF cuci mobil dulu pota poto jangan lupa (canda di...

Sekarang Adalah Yang Terbaik

Gambar
Hai..  Ini adalah hari ke-21 Ramadhan, senang sekaligus sedih. Takut kalau dosa-dosaku belum diampuni sedang bulan berkah ini segera berakhir. Tapi bukan itu yang ingin aku ceritakan. Melainkan sudut pandang baru dan syukur yang terlupa.  Saat aku menulis ini seorang temanku sedang menjadi relawan di Palestina, iya itu adalah mimpinya yang pernah disampaikan padaku. Sering kulihat dia aktif menjadi relawan baik di dalam negeri sampai ke luar negeri. Saat melihatnya aku ingin menjadi sepertinya  menjadi relawan, menolong banyak orang. Tetapi ketika terlintas pikiran itu aku segera beristighfar, karena sadar aku sedang membandingkan diriku dengannya.  Aku takut dengan berfikir seperti itu aku menjadi kurang bersyukur dan menelaah lagi ke dalam diriku. Apa yang sebenarnya dicari? Menjadi relawan tidaklah mudah, banyak hal yang harus dikorbankan. Menjadi relawan adalah kegiatan sosial yang seakan terlihat keren padahal tidak banyak yang bertahan di dalamnya. ...

Ketika Pagi Datang

Gambar
Ini menyedihkan. Menyadari betapa bodohnya aku di depan dirimu. Kamu harusnya bilang saja jika memang bukan aku orang yang kau ingin. Kenapa repot repot membuat perasaan yang tidak ingin kau perjelas.  Beruntung kesibukanku mampu mengalahkanmu. Jujur aku tidak mengapa jika memang itu bukan aku. Aku hanya menyesal betapa bodohnya aku ketika bercerita pada kawan-kawanku tentang dirimu.  Mereka menyadarinya. Aku saja yang memang buta. lagipula jika memang waktunya. Kita akan menemukan pengganti kita. Aku tidak sedih tidak pula menyesal pada perasaan-perasaan semu itu. Aku menikmatinya.  Aku memang mengikhlaskanmu dengan pilihanmu. Karena aku menyadari bahwa sedari awal kita memang tak bisa bersama. Pada akhirnya kita memang akan saling melepas. tidak apa. Kau tidak salah. Perasaanku pun juga tidak salah.  Tidak ada yang patut disalahkan dalam keadaan seperti ini.  Terima dan sadari. Itu memang bagian dari masa lalu. Aku tak mungkin menghilangkannya. Tidak. Aku akan...